Thursday, 25 August 2011

Ketika Musim Berubah

Ditengah keramaian akhir minggu,
Aku sedang menyendiri tanpa tujuan,
Aku masih punya keberanian untuk melawannya.
Tapi aku takut suasana ini rusak.

Agh…, selama ini aku selalu berdua
Dan belum tebiasa dengan kesendirian ini

Awan membawa pagi, ditiup angin.
Walaupun kini terpisah, kuharap masih ada kesempatan untuk bertemu lagi.
Daripada dicintai, lebih baik mencintai dengan setulus hati.
Seperti berdiri diatas tebing dihari yang cerah.

Kekeringan hatiku dan hari-hari kita bersama yang membekas ditubuhku,
Putih dan dinginnya hari dimusim dingin.
Aku masih mengingatnya berkat kehadiran dirimu.

Agh…,Aku ingin menangis, menangis sebisanya.

Ingin kurebut kembali hatimu yang telah ditiup angin.
Seperti teriknya musim panas yang menghapuskan dinginnya salju.
Andaikan hari-hari itu kembali, hidupku pasti akan kembali cerah
Kini aku menangis seperti anak kecil.

Kau tak ada disisiku ketika musim berganti.

Awan membawa pagi, ditiup angin.
Walaupun kini terpisah, kuharap masih ada kesempatan untuk bertemu lagi.
Daripada dicintai, lebih baik mencintai dengan setulus hati.
Seperti berdiri diatas tebing dihari yang cerah.

Do you remember ?
Do you remember ?
Today, a month ago..

Leave a comment