Sering
kita mendengar Valentine’s Day yang artinya hari kasih sayang? Hari dimana
setiap orang-orang berbagi hadiah, coklat, bunga, ataupun kartu ucapan “Selamat
Hari Valentine” kepada pujaan hatinya. Ada juga yang menyatakan sayang atau
cinta karena hari itu hari kasih sayang. Benarkah itu hari kasih sayang? Daripada
hanya ikut-ikutan orang merayakan Valentine, baca aja sejarah Valentine.
Sejarah
Valentine
Valentine
sebenarnya adalah seorang pendeta Kristen yang menjadi martir. Valentine
dihukum mati oleh kaisar Claudius II karena menentang peraturan yang melarang
pemuda Romawi menjalin hubungan cinta dan menikah karena mereka akan dikirim ke
medan perang. Kaisar Claudius II menginginkan pemuda Romawi dikirim ke medan
perang karena menurutnya tentara yang mempunyai ikatan kasih dan pernikahan
bukanlah tentara yang bagus. Ikatan kasih dan batin dengan keluarga juga dengan
orang-orang yang dicintai hanya akan melembekkan daya tempur mereka. Oleh karena
itu, ia melarang pemuda Romawi menjalin hubungan cinta, bertunangan atau
menikah.
Valentine
melihat derita mereka akan cinta yang tak sampai ini. Ia kemudian diam-diam mengumpulkan
pemuda Romawi untuk diberikan sakramen pernikahan. Akhirnya aksi ini tercium
oleh kaisar Claudius II. Valentine kemudian dipenjarakan karena menantang
kaisar Claudius II dan tidak mengakui Dewa-dewa Romawi karena ia menyakini
Yesus sebagai Tuhannya.
Tanggal
14 Februari 269 Masehi, Valentine medapatkan hukuman matinya. Sebelum ia
dihukum mati, ia menuliskan surat yang berisi "Dengan cinta dari Valentine-mu"
kepada para pemuda Romawi yang pernah ia berikan sakramen pernikahan. Valentine
dimakamkan di Gereja Praksedes Roma. Karena peristiwa tersebut, pada tahun 496
Masehi, Paus Gelasius I menyatakan 14 Februari sebagai hari peringatan
Valentine agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran Kristen, dan membuat upacara
Romawi Kuno menjadi Hari Perayaan Gereja
dengan nama Saint Valentine’s Day.
Netters..Itulah
sejarah Valentine’s Day. Valentine’s Day tersebut dikenang sebagai kematian
seorang pendeta Kristen dan dijadikan sebuah perayaan juga ritual agama Kristen.
Dan bagi umat islam yang memperingatinya, tercelalah dia. Padahal Rasulullah
SAW telah melarang untuk mengikuti tata cara peribadatan selain Islam:
“Barangsiapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut.” (HR.
at-Tirmidzi). Kesimpulannya merayakan Valentine’s Day HARAM.
Bagi
kita umat Islam tetap ada 365 hari untuk memberikan kasih sayang kepada sesama
manusia, maupun makhluk ciptaan Allah. Bila kita ingin memberikan hadiah kepada
seseorang yang kita sayangi, kenapa tidak? Tapi tetap dengan niat mencari Ridha
Allah SWT bukannya niat merayakan Valentine’s Day. Jadi tidak harus merayakan
hari Valentine untuk memberikan kasih sayang tersebut.