Long
March adalah acara TPCA untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, oleh
karena itu seluruh siswa Smantig wajib mengikuti acara ini. Seperti Long March
biasanya, siswa Smantig harus berjalan kaki dari Smantig menuju Mesjid Raya
Baiturahman Banda Aceh.
Ini
ceritanya, pagi-pagi sekali saya sudah berada disekolah, berkumpul dengan
teman-teman seperti biasa. Tak lama kemudian, terdengar perintah untuk
berkumpul dilapangan upacara Smantig. Segera saya dan teman-teman saya berkumpul
di lapangan upacara. Disana kami diabsen, lalu dibagikan ikat kepala, spanduk
dan bendera jihad, juga diatur barisannya. Setalah persiapan selesai, laki laki
bergerak lebih dahulu keluar sekolah dan memotong jalan Daud Bereueh.
Saya
dan teman-teman saya tetap dalam satu barisan terus berjalan mengikuti
rombongan, belok kiri dari jalan Daud Bereueh menuju jalan Hasan Dek, hingga
simpang Surabaya. Disitulah sudah mulai terasa capeknya, dengan sengatan
matahari pagi yang begitu terik, saya menggunakan spanduk yang dibagikan tadi
untuk menutupi panasnya matahari. Kemudian rombongan belok kanan menuju kawasan Penitie. Diperjalanan belum dibagikan air oleh panitia, sehingga membuat
perjalanan sangat lelah.
Akhirnya
sampai di Mesjid Raya Baiturahman Banda Aceh, disinilah puncak acara Long
March, ketua OSIS Smantig mengucapkan janji siswa Smantig untuk tidak melakukan
maksiat ketika bulan suci Ramadhan, ada juga pertunjukan orang yang melakukan
judi, dan maksiat sedang dihukum cambuk, walaupun itu hanya acting pertunjukan
itu tetap keren, dimana algojonya memakai topeng merua (Gak tau apa).
Selesai
sudah acara Long March, siswa akan melakukan perjalan pulang menuju Smantig
memalui simpang lima, tidak menggunakan jalan yang tadi lagi. Panitia mencoba
mengatur barisan serapi ketika pergi tadi, sepertinya gagal, barisan saya dan
teman-teman saya pun berantakan. Karena sulit diatur, maka dibiarkan begitu.
Ada siswi perempuan yang balik menggunakan labi-labi, dan becak, akan tetapi
saya dan teman –teman saya tidak ikut balik menggunakan labi-labi maupun becak,
kami tetap berjalan kaki. Ketika perjalanan pulanglah kami sempat mengambil
sedikit dokumentasi aksi saya dan teman-teman saya. Lokasi foto tetap dijalan
Daud Bereueh. Ini fotonya….
Dari kiri ke kanan : Haikal Safhana , Fajrul Akbar, Thariq
Miswary, Farhan
Dari kiri ke kanan : Haikal Safhana, Fajrul Akbar, Yuda
Saputra, Sadiqul Akmal
Dari kiri ke kanan: Fatan Adha, Rizki Ridasyah, Fachruzi
Rizki, Iqramul Haqq, Syakir
Dari kiri ke kanan : Thariq Miswary, Rizki Ridasyah, Fachruzi
Rizki



